1. Dalam posting sebelum ini telah dijelaskan secara ringkas
tentang kehidupan manusia yang berjaya hakiki di dalam syurga. Menikmati sesuatu yang tidak pernah dilihat,
didengar atau digambarkan. Kehidupan
yang penuh dengan kenikmatan dan kelazatan yang tidak pernah di rasai di dunia.
2. Oleh kerana syurga itu lawannya neraka maka tidaklah lengkap
jika tidak dijelaskan tentang gambaran kehidupan manusia yang celaka di dalam
neraka. Manusia ialah makhluk yang
sangat lalai. Kita selalu melupakan azab neraka yang sedang menanti. Oleh itu
Allah SWT mengingatkan manusia kepada api neraka dengan menjadikan kehidupan manusia
yang sentiasa bergantung kepada api. Manusia tidak dapat hidup tanpa api dan melihat
api setiap hari. Sesungguhnya api di dunia ini ialah peringatan kepada api akhirat
yang jauh lebih panas. Allah berfirman dalam Surah Al-Waqiah [Hari Kiamat] (56:71) berbunyi:
“Akhirnya,
tidakkah kamu melihat api yang kamu nyalakan (dengan cara digesek)?”
(56:72)
“Kamukah
yang menumbuhkan pokok kayunya, atau Kami yang menumbuhkannya?.”
(56:73)
“Kami
jadikan api (yang tercetus dari kayu basah) itu sebagai peringatan (bagi
orang-orang yang lalaikan kebenaran hari akhirat) dan sebagai benda yang
memberi kesenangan kepada orang-orang musafir.”
3. Bagi mengelakkan manusia mengakhiri penghidupann mereka dalam
neraka, Allah telah berfirman banyak tempat dalam AlQuran untuk mengingatkan
manusia supaya menyimpan rasa takut dan gerun kepada kedahsayatan azab neraka.
Selain dari itu kita juga boleh sama-sama melihat sabda-sabda Rasulullah
tentang azab neraka ini. Firman-firman
Allah tentang neraka terdapat dalam surah-surah berikut:
3.1. Dalam Surah Al-Furqan [Pembeza] (25:11) yang berbunyi:
“(Mereka bukan sahaja mendustakanmu)
bahkan mereka juga mendustakan hari kiamat; dan Kami telah sediakan bagi
sesiapa yang mendustakan hari kiamat itu, api yang menjulang-julang.”
(25:12)
“Apabila neraka itu melihat mereka dari
tempat yang jauh, kedengaranlah mereka suara marahnya yang menggelegak dan
mengeluh.”
(25:13)
“Dan apabila mereka dihumbankan ke tempat
yang sempit di dalam neraka itu, dengan keadaan mereka dibelenggu, menjeritlah
mereka di sana meminta sejenis kebinasaan (yang melepaskan dari azab itu).”
(25:14)
“(Lalu dikatakan kepada mereka):
"Janganlah kamu menjerit-jerit meminta pada hari ini sejenis kebinasaan
sahaja, tetapi mintalah kebinasaan sebanyak-banyaknya (kerana azab yang
menunggu kamu di sini banyak jenisnya)".
(25:15)
“Bertanyalah (kepada mereka): "Adakah
(azab seksa neraka) yang demikian itu lebih baik atau Syurga yang kekal, yang
dijanjikan kepada orang-orang yang bertaqwa?" Syurga yang sedia diuntukkan
bagi mereka sebagai balasan dan tempat kembali.”
3.2.
Dalam Surah AlKahfi [Gua](18:29) yang
berbunyi:
“Dan katakanlah (wahai Muhammad):
"Kebenaran itu ialah yang datang dari Tuhan kamu, maka sesiapa yang mahu
beriman, hendaklah ia beriman; dan sesiapa yang mahu kufur ingkar, biarlah dia
mengingkarinya". Kerana Kami telah menyediakan bagi orang-orang yang
berlaku zalim itu api neraka, yang meliputi mereka laksana khemah; dan jika
mereka meminta pertolongan kerana dahaga, mereka diberi pertolongan dengan air
yang seperti tembaga cair yang membakar muka; amatlah buruknya minuman itu, dan
amatlah buruknya neraka sebagai tempat bersenang-senang.”
(18 : 52)
“Dan (ingatkanlah) masa Allah berfirman:
"Panggilah sekutu-sekutuKu yang kamu katakan itu (untuk menolong kamu);
lalu mereka memanggilnya, tetapi sia-sia sahaja, kerana makhluk-makhluk itu
tidak menyahut seruan mereka: dan kami jadikan untuk mereka bersama sebuah
tempat azab yang membinasakan.”
3.3. Dalam Surah Muhammad (47:15) berbunyi:
“Sifat Syurga yang telah dijanjikan kepada
orang-orang yang bertaqwa (ialah seperti berikut): ada padanya beberapa sungai
dari air yang tidak berubah (rasa dan baunya), dan beberapa sungai dari susu
yang tidak berubah rasanya, serta beberapa sungai dari arak yang lazat bagi
orang-orang yang meminumnya, dan juga beberapa sungai dari madu yang suci
bersih. Dan ada pula untuk mereka di sana segala jenis buah-buahan, serta
keredaan dari Tuhan mereka. (Adakah orang-orang yang tinggal kekal di dalam
Syurga yang sedemikian itu keadaannya) sama seperti orang-orang yang tinggal
kekal di dalam neraka dan diberi minum dari air yang menggelegak sehingga
menjadikan isi perut mereka hancur? (Sudah tentu tidak sama).”
3.4. Dalam Surah Al-Baqarah [Lembu Betina] (2:24) pula berbunyi:
“Maka kalau kamu tidak dapat membuatnya,
dan sudah tentu kamu tidak dapat membuatnya, maka peliharalah diri kamu dari
api neraka yang bahan-bahan bakarannya: manusia dan batu-batu (berhala), (iaitu
neraka) yang disediakan untuk orang-orang kafir.
3.5. Dalam Surah Al-Muzammil [Orang Yang Berselimut] (73:11) berbunyi:
“Dan biarkanlah Aku sahaja membalas
orang-orang yang mendustakan (bawaanmu) itu, orang-orang yang berada dalam
kemewahan, dan berilah tempoh kepada mereka sedikit masa.”
(73:12)
“Kerana sesungguhnya di sisi Kami
disediakan (untuk mereka) belenggu-belenggu dan neraka yang menjulang-julang.”
(73:13)
“Serta makanan yang menjadikan pemakannya
tercekik, dan azab seksa yang tidak terperi sakitnya.”
3.6. Dalam Surah An-Naba' [Berita Besar](78 : 21) berbunyi:
“Sesungguhnya neraka Jahannam adalah
disediakan.”
(78:22)
“Untuk orang-orang yang melampaui batas
hukum Tuhan sebagai tempat kembalinya.”
(78:23)
“Mereka tinggal di dalamnya berkurun-kurun
lamanya.”
(78:24)
“Mereka tidak dapat merasai udara yang
sejuk di dalamnya, dan tidakada pula
sebarang minuman.”
(78:25)
“Kecuali air panas yang menggelegak, dan
air danur yang mengalir.”
(78:26)
“Sebagai balasan yang sesuai (dengan amal
mereka yang buruk).”
3.7. Dalam Surah Ibrahim (14 :16) berbunyi:
“Di belakangnya disediakan neraka
Jahannam, dan ia akan diberi minum dari air danur (yang keluar dari tubuh ahli
neraka).”
(14:17)
“Ia meminumnya dengan terpaksa dan
hampir-hampir tidak dapat diterima oleh tekaknya (kerana busuknya), dan ia
didatangi (penderitaan) maut dari segala arah, sedang ia tidak pula mati
(supaya terlepas dari azab seksa itu); dan selain dari itu, ada lagi azab seksa
yang lebih berat.”
3.8. Dalam
Surah Al-Mursalat [Para Malaikat Yang
Diutuskan](77:28) pula berbunyi:
“Kecelakaan besar, pada hari itu, bagi
orang-orang yang mendustakan (nikmat-nikmat pemberian Kami).”
(77:29)
“(Dikatakan kepada mereka semasa
ditimpakan dengan azab): Pergilah kepada azab yang dahulu kamu mendustakannya.”
(77:30)
"Pergilah kamu kepada naungan (asap
neraka) yang bercabang tiga.”
(77:31)
"Yang tidak dapat dijadikan naungan,
dan tidak dapat memberikan sebarang lindungan dari julangan api neraka”.
(77:32)
"Sesungguhnya neraka itu melemparkan
bunga api yang besarnya seperti bangunan besar.”
(77:33)
"(Banyaknya dan warnanya) bunga api
itu seolah-olah rombongan unta kuning".
(77:34)
“Kecelakaan besar pada hari itu bagi
orang-orang yang mendustakan (keadaan yang demikian).”
(77:35)
“Inilah hari mereka tidak dapat
berkata-kata, (kerana masing-masing terpinga-pinga ketakutan).”
(77:36)
“Dan tidak pula diizinkan mereka bercakap,
maka mereka tidak dapat meminta maaf.”
(77:37)
“Kecelakaan besar pada hari itu, bagi
orang-orang yang mendustakan (hari akhirat)!”.
(77:38)
“Inilah hari pemutusan hukum (yang
menentukan siapa yang benar dan siapa yang salah). Kami himpunkan kamu bersama
orang-orang yang terdahulu (dari kamu).”
(77:39)
“Oleh itu, kalau kamu ada sebarang
tipu-helah melepaskan diri, maka cubalah kamu lakukan terhadap azabKu.”
(77:40)
“Kecelakaan besar, pada hari itu, bagi
orang-orang yang mendustakan (apa yang telah dijanjikan oleh Allah)”.
3.9. Dalam Surah At-Tahriim[Pengharaman] (66:6) berbunyi:
“Wahai orang-orang yang beriman!
Peliharalah diri kamu dan keluarga kamu dari neraka yang bahan-bahan
bakarannya: manusia dan batu (berhala); neraka itu dijaga dan dikawal oleh
malaikat-malaikat yang keras kasar (layanannya); mereka tidak menderhaka kepada
Allah dalam segala yang diperintahkanNya kepada mereka, dan mereka pula tetap
melakukan segala yang diperintahkan.”
3.10. Dalam Surah Al-Humazah [Pengumpat] (104:8) berbunyi:
“Sesungguhnnya api neraka itu ditutup
rapat atas mereka.”
(104:9)
“(Mereka terikat di situ) pada
batang-batang palang yang melintang panjang.”
3.11. Dalam Surah Al-Mu'minun [Golongan Orang Beriman](23:104) berbunyi:
“Api neraka itu membakar muka
mereka, dan tinggalah mereka di situ dengan muka yang hodoh cacat.”
3.12. Dalam Surah An-Nisaa' [Kaum Wanita] (4:56) berbunyi:
“Sesungguhnya
orang-orang yang kufur ingkar kepada ayat-ayat keterangan Kami, Kami akan
membakar mereka dalam api neraka. Tiap-tiap kali kulit mereka masak hangus,
Kami gantikan untuk mereka kulit yang lain supaya mereka dapat merasa azab
sengsara itu. Dan (ingatlah) sesungguhnya Allah adalah Maha Kuasa, lagi Maha
Bijaksana.”
3.13. Dalam Surah Al-Hajj [Haji](22:19) berbunyi:
“Inilah dua golongan (mukmin dan kafir)
yang berbantah-bantahan tentang Tuhan mereka. Maka orang-orang yang kafir akan
disediakan untuk mereka pakaian dari api neraka, serta dicurahkan atas kepala
mereka air panas yang menggelegak.”
(22:20)
“Yang dengannya dihancurkan apa yang ada
dalam perut mereka, dan juga kulit badan mereka.”
(22:21)
“Dan mereka pula disediakan batang-batang
besi untuk menyeksa mereka.”
(22:22)
“Tiap-tiap kali mereka hendak keluar dari
neraka itu, disebabkan mereka menderita azabnya, mereka dikembalikan padanya,
serta dikatakan: "Rasalah kamu azab seksa yang membakar!"
3.14. Dalam Surah Al-Qamar [Bulan](54:47) berbunyi:
“Sesungguhnya orang-orang yang berdosa
berada dalam keadaan sesat (di dunia), dan (di akhirat pula mereka berada
dalam) api Neraka.”
(54:48)
“Semasa mereka diseret di dalam Neraka
(dengan tertiarap) atas muka mereka, (serta dikatakan kepada mereka): Rasalah
kamu bakaran api Neraka.”
3.15. Dalam Surah Ad-Dukhaan [Asap/Kabus](44:43) berbunyi:
“(Ingatlah),
sesungguhnya pokok Zaqqum.”
(44:44)
(44:45)
“(Makanan ini pula panas) seperti tembaga
cair, mendidih dalam perut.”
(44:46)
“Seperti mendidihnya air yang meluap-luap
panasnya.”
(44:47)
“(Lalu diperintahkan kepada malaikat
penjaga neraka): "Renggutlah orang yang berdosa itu dan seretlah dia ke
tengah-tengah neraka.”
(44:48)
"Kemudian curahkanlah di atas
kepalanya - azab seksa - dari air panas yang menggelegak".
(44:49)
“(Serta dikatakan kepadanya secara
mengejek): "Rasalah azab seksa, sebenarnya engkau adalah orang yang
berpengaruh dan terhormat (dalam kalangan masyarakatmu)".
(44:50)
“(Kemudian dikatakan kepada ahli neraka
umumnya): "Sesungguhnya inilah dia (azab seksa) yang kamu dahulu ragu-ragu
terhadapnya!".
3.16. Dalam Surah As-Shaffaat [Yang Bersaf-Saf] (37:62) berbunyi:
“Manakah yang lebih baik, limpah kurniaan
yang termaklum itu atau pokok zaqqum?”
(37:63)
“Sesungguhnya Kami jadikan pokok zaqqum
itu satu ujian bagi orang-orang yang zalim (di dunia dan azab seksa bagi mereka
di akhirat).”
(37:64)
“Sebenarnya ia sebatang pohon yang tumbuh
di dasar neraka yang marak menjulang.”
(37:65)
“Buahnya seolah-olah kepala
Syaitan-syaitan.”
(37:66)
“Maka sudah tentu mereka akan makan dari
buahnya (sekalipun pahit dan busuk), sehingga mereka memenuhi perut darinya.”
(37:67)
“Kemudian, sesungguhnya mereka akan
beroleh lagi selain itu, iaitu satu minuman campuran dari air panas yang
menggelegak.”
(37:68)
“Setelah (mereka dibawa minum) maka tempat
kembali mereka tetaplah ke dalam neraka yang menjulang-julang.”
3.17. Dalam Surah
Ibrahim (14:16) berbunyi:
“Di belakangnya disediakan neraka
Jahannam, dan ia akan diberi minum dari air danur (yang keluar dari tubuh ahli
neraka).”
(14:17)
“Ia meminumnya dengan terpaksa dan
hampir-hampir tidak dapat diterima oleh tekaknya (kerana busuknya), dan ia
didatangi (penderitaan) maut dari segala arah, sedang ia tidak pula mati
(supaya terlepas dari azab seksa itu); dan selain dari itu, ada lagi azab seksa
yang lebih berat.”
4. Setelah melihat amaran Allah tentang azab neraka mari pula kita
sama-sama lihat apakah sabda Rasulullah tentang neraka ini:
4.1. "Sesungguhnya
api yang kita saksikan di dunia ini adalah satu bahagian daripada 70 bahagian
daripada api Neraka Jahannam." Para sahabat berkata: 'Wahai Rasulullah,
api dunia pun telah cukup (panas).' Baginda bersabda lagi: 'Api Neraka
melebihinya dengan 69 kali ganda.'" (Hadis Riwayat al-Bukhari dan
Muslim).
4.2. "Api
neraka dinyalakan selama seribu tahun sehingga berwarna merah. Kemudian
dinyalakan seribu tahun lagi sehingga berwarna hitam. Maka ia (api neraka)
berwarna hitam legam." (Hadis Riwayat Termizi).
5. Dalam peristiwa Israq wal Mikraj, Rasulullah telah dibawa oleh
Malaikat Jibril untuk melihat syurga dan juga neraka. Kita lihat apa sabda
Rasulullah:
“Aku
melihat ke dalam Syurga maka aku melihat kebanyakan penghuninya adalah fuqara’
(orang-orang fakir) dan aku melihat ke dalam Neraka maka aku menyaksikan
kebanyakan penghuninya adalah wanita.” (Hadis Riwayat Al- Bukhari dan
Muslim).
6. Hadis ini tidak menjelaskan sebab-sebab yang menyebabkan kenapa
ramai kaum wanita dimasukkan ke dalam neraka. Namun demikian sebab-sebabnya
disebutkan dalam hadis yang lain. Misalnya dalam kisah solat gerhana matahari di mana
Rasulullah SAW dan sahabatnya melakukan solat gerhana matahari yang panjang dan
Rasulullah melihat syurga dan neraka. Ketika beginda melihat neraka baginda
bersabda kepada sahabatnya:
“Aku
melihat neraka dan tidak pernah aku melihat pemandangan seperti ini sama
sekali, aku melihat kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita.” Sahabat
pun bertanya : “Mengapa demikian wahai Rasulullah?”. Rasulullah menjawab : “Kerana kekufuran mereka.” Kemudian sahabat
bertanya lagi : “Apakah mereka kufur kepada Allah?”. Rasulullah menjawab : “Mereka kufur terhadap suami-suami mereka,
kufur terhadap kebaikan-kebaikannya. Kalaulah engkau berbuat baik kepada salah
seorang di antara mereka selama waktu yang panjang kemudian dia melihat sesuatu
pada dirimu (yang tidak dia sukai) nescaya dia akan berkata : ‘Aku tidak pernah
melihat sedikitpun kebaikan pada dirimu.’ ” (Hadis Riwayat Imam Al-Bukhari).
7. Dalam hadis yang lain, Rasulullah SAW menjelaskan tentang wanita
penghuni neraka. Rasulullah bersabda :
“Wanita-wanita
yang berpakaian tetapi hakikatnya mereka telanjang, melenggok-lenggokkan kepala
mereka kerana sombong dan berpaling dari ketaatan kepada Allah dan suaminya.
Kepala mereka seakan-akan seperti bunggul unta. Mereka tidak masuk syurga dan
tidak mendapatkan wanginya syurga padahal wanginya boleh dicium dari jarak
perjalanan yang sangat jauh.” (Hadis Riwayat Muslim dan
Ahmad).
8. Imam AlQurthubi Rahimahullah menjelaskan maksud hadis di atas
ialah: “Penyebab sedikitnya kaum wanita yang masuk syurga adalah kerana hawa
nafsu yang menguasai diri mereka, kecondongan mereka kepada kesenangan duniawi
dan berpaling dari akhirat kerana kurangnya akal mereka. Mereka mudah tertipu
dengan kesenangan-kesenangan duniawi yang menyebabkan mereka lemah untuk
beramal. Mereka juga menjadi penyebab yang memalingkan kaum lelaki dari akhirat
kerana adanya hawa nafsu dalam diri mereka. Ramai dari kalangan mereka
memalingkan diri mereka dari akhirat dan payah menerima jika diajak kepada
akhirat.”
9. Antara sebab-sebab lain kenapa kaum wanita ramai masuk neraka
ialah seperti berikut:
9.1. Tidak berterima kasih kepada suami dan
kebaikan-kebaikan suami seperti dijelaskan di atas. Sabda Rasulullah yang lain ialah: “Allah tidak akan melihat kepada wanita yang
tidak mensyukuri apa yang ada pada suaminya dan tidak merasa cukup dengannya.” (Hadis
Riwayat Nasaie).
9.2. Derhaka Terhadap Suami - Penderhakaan yang
dilakukan seorang isteri terhadap suaminya boleh dibahagi kepada dua kategori,
iaitu:
9.2.1.Derhaka
dengan ucapan:
(i) Berbicara
dengan kasar dengan suami dan tidak segera memenuhi panggilan suaminya.
(ii) Membicarakan perbuatan suami yang tidak dia
sukai kepada teman-teman atau keluarganya tanpa sebab yang dibenarkan oleh
syara’. Atau dia menuduh suaminya dengan tuduhan-tuduhan yang bermaksud untuk
menjatuh dan merosak kehormatannya sehingga suaminya dipandang hina di mata
orang lain.
(iii)
Meminta talak atau di khulu’ (dicerai) tanpa sebab yang memenuhi hukum syara’. Dalam konteks ini
Rasulullah SAW pernah bersabda berbunyi:
“Mana-mana wanita yang meminta
cerai dari suaminya tanpa sebab (yang syar’ie) maka haram baginya mencium wangi
Syurga.” (Hadis Riwayat Abu Daud dan At-Tirmizi).
(iv) Mendakwa
atau memfitnah telah dianiaya atau dizalimi oleh suaminya.
9.2.2.
Derhaka dengan perbuatan:
(i) Enggan melayani keperluan batiniyah
suaminya atau bermuka masam ketika melayaninya atau menghindari suami ketika
hendak disentuh dan dicium atau menutup pintu ketika suami hendak mendatanginya
dan yang seumpamanya.
(ii) Keluar rumah tanpa izin suaminya walaupun
hanya untuk mengunjungi kedua orang tuanya.
(iii) Enggan untuk bersafar (melakukan perjalanan)
bersama suaminya, mengkhianati suami dan hartanya.
(iv) Menerima tetamu tanpa izin suaminya.
(v) Berjalan di tempat awam atau pasar-pasar
tanpa mahram, bersenda gurau atau berbicara lemah-lembut penuh mesra kepada
lelaki yang bukan mahramnya dan seumpamanya.
(vi) Tidak mahu berdandan atau mencantikkkan
diri untuk suaminya padahal suaminya menginginkan perkara itu.
9.3. Tabarruj - Seseorang wanita yang menampakkan pakaian
serta perhiasannya dan keindahan tubuhnya serta apa-apa yang wajib ditutupnya
dari pandangan lelaki bukan mahramnya. Wanita yang gemar berhias kerana hendak
keluar rumah sedangkan ketika di rumah mereka tidak berusaha untuk menawan hati
suami masing-masing. Mereka adalah wanita-wanita yang gemar untuk menampakkan
perhiasan mereka, padahal Allah SWT telah melarang seperti firmanNya dalam Surah An-Nur [Cahaya] (24:31) yang berbunyi:
“Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan
yang beriman supaya menyekat pandangan mereka (daripada memandang yang haram),
dan memelihara kehormatan mereka; dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan
tubuh mereka kecuali yang zahir daripadanya; dan hendaklah mereka menutup
belahan leher bajunya dengan tudung kepala mereka; dan janganlah mereka
memperlihatkan perhiasan tubuh mereka melainkan kepada suami mereka, atau bapa
mereka atau bapa mertua mereka atau anak-anak mereka, atau anak-anak tiri
mereka, atau saudara-saudara mereka, atau anak bagi saudara-saudara mereka yang
lelaki, atau anak bagi saudara-saudara mereka yang perempuan, atau
perempuan-perempuan Islam, atau hamba-hamba mereka, atau orang gaji dari
orang-orang lelaki yang telah tua dan tidak berkeinginan kepada perempuan, atau
kanak-kanak yang belum mengerti lagi tentang aurat perempuan; dan janganlah mereka
menghentakkan kaki untuk diketahui orang akan apa yang tersembunyi dari
perhiasan mereka; dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, wahai
orang-orang yang beriman, supaya kamu berjaya.”
10. Rasulullah SAW pernah menerangkan satu amalan yang boleh menyelamatkan
kaum wanita dari azab neraka. Dalam satu peristiwa ketika Rasulullah selesai
berkhutbah hari raya baginda pun bangkit dan pergi ke arah kaum wanita lalu
mengingatkan mereka tentang akhirat dan kemudian baginda bersabda :“Bersedekahlah kamu semua. Kerana kebanyakan
kamu adalah kayu api neraka”. Maka berdirilah seorang wanita yang berubah
kehitaman kedua pipinya dan dia pun bertanya: “Mengapa demikian, wahai
Rasulullah?” Rasulullah menjawab : “Kerana kamu banyak mengeluh dan kamu kufur
terhadap suami!” (Hadis Riwayat Al- Bukhari).
11. Walaupun Rasulullah maksum dari dosa besar dan kecil namun salah
satu dari amalan lazim Rasulullah ialah berdoa agar dijauhkan dari azab
neraka. Antara doa-doa Rasulullah ialah:
11.1. “Ya
Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur dan siksa neraka,
dari fitnah hidup dan fitnah mati serta dari fitnah al-Masih Dajjal.” (Hadis
Riwayat Bukhari dan Muslim).
11.2. “Ya Rabb-ku, selamatkan aku dari siksa-Mu
pada hari Engkau membangkitkan hamba-hamba-Mu.”(Hadis Riwayat Tiermizi dan
Ahmad).
12. Sebagai seorang Islam sejati kita hendaklah sentiasa mengingati neraka. Tujuannya supaya kita sentiasa
takut kepada Allah dan tidak tenggelam
dalam kenikmatan dunia, syahwat dan kemaksiatan sampai lupa kepada mati dan alam
akhirat. Peringatan khusus kepada kaum wanita supaya berusaha menjauhi neraka kerana golongan ini mudah tergelincir untuk masuk ke dalam api neraka. Rasulullah menyarankan supaya banyak bersedekah bagi menghindari api neraka.
13. Imam At-Tobari Rahimahullah menyebut di dalam tafsirnya:
“Ajarkanlah kepada keluargamu amalan ketaatan yang dapat menjaga diri mereka
dari azab neraka.”
14. Mudah-mudahan dengan nukilan ringkas ini boleh menjadi perangsang
atau motivasi untuk kita sama-sama berusaha menjauhi azab sengsara neraka.
“Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah
untuk tenang dan sabar”. ~ Mutiara Kata Khalifah ‘Umar AlKhattab
No comments:
Post a Comment